Filsafat Pendidikan


Selasa 2 Oktober 2018
Sore itu saya mengikuti mata Kuliah Filsafat Pendidikan yang masih diajar oleh pak Aniq. Untuk pembahasan sore itu beliau memperkenalkan terlebih dahulu salah satu koleksi buku yang beliau bawa. Buku yang tebal dan merupakan hasil tulisan dari sang Tokoh Pendidikan Indonesia. Dari tokoh tersebut pak Aniq merasa bahwa Beliau adalah salah satu tokoh yang patut di apresiasi dalam pemikiran-pemikirannya terutama dalam dunia Pendidikan yang ada di Indonesia terutama.
Yap! Siapa yang tidak tahu? Siapa bapak tokoh Pendidikan Indonesia ? pasti  jawabannya  adalah Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan salah satu tokoh besar yang ada di Indonesia yang bergerak di dunia Pendidikan. Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Dan itulah mengapa setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional. Beliau merupakan pendiri Taman Siswa . Taman siswa merupakan suatu Lembaga yang pada masanya memberikan kesempatan untuk para pribumi untuk mendapatkan haknya dalam Pendidikan.
Berbicara mengenai dunia Pendidikan pasti tidaklah asing dengan Negara Finlandia. Dimana Negara itu memang  terkenal dengan Pendidikannya yang sangat baik dan bagus. Di negara Finlandia untuk ukuran seorang Profesor yang mempunyai gelar dalam akademik itu bisa terjun langsung mengajar di TK disana. Sedangkan untuk di Negara Indonesia professor sangat jarang dan langka untuk sekedar mengajar di TK/PAUD.Itulah mengapa negara tersebut sangat maju dalam dunia Pendidikan karena memang tidak tanggung-tanggung dalam pembelajaran. Terlepas dari itu sesungguhnya ada sosok tokoh yang sangat berpengaruh didalam dunia Pendidikan Negara Finlandia. Ki Hajar Dewantara pernah menjadi guru di Negara Finlandia dan dijadikan sebagai poros atau titik balik. Terkadang masih ada kekeliruan dimana sebaiknya warga Indonesia yang dating ke Finlandia bukan untuk belajar atau meniru saja disana. Mereka lupa karena seharusnya kita tahu dan bangga akan memiliki tokoh besar yang sangat berpengaruh didalam dunia Pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara.
Menurut Ki Hajar Dewantara manusia dikatakan merdeka apabila manusia itu tidak bergantung dengan orang lain tetapi bias berdiri sendiri. Merdeka menurut Ki Hajar Dewantara antara lai adalah berdiri sendiri, tidak bergantung dengan orang lain, dan dapat mengatur diri sendiri. Kita juga sudah tidak asing dengan semboyan Ing Ngarsa sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Semboyan beliau bermakna ( Di depan, seorang guru memberi contoh tindakan dan perilaku yang baik), (di tengah atau diantara anak didik murid, guru harus menciptakan ide ), sedangkan ( dari belakang sebaiknya guru memberikan dorongan dan arahan).
Ausof
Danang
Yuliana
Rista Karisma
Ivan Zhayoga
Anditasari
Riska Safitri
Farida
Ardian Pahlevi
Dwi Novita
Istikholah
Lisa Ariana
Intan Nurma
Garda Perkasha
Dhita FS
Nidha Nur
Mas Amah Tul Islami
Nur Afidah 
Hanif Faizah
Julian Indah
Melinda Pangestika
Mar'atush sholicah
Putri Wahyuning
Ahmad Sholeh 
Nurul Khoimah
Ulfah Fitria
Nurul Arifah
Vita Fatimatu
Deodora Adesita
Anggita Nurohmah
Estima Titi Hapsari
Ika Suryani
Elisa
Nurul Iskarima
Desy Erviana

Komentar